Dalam sebuah acara berbagi pribadi baru-baru ini, pendiri Akademi Keuangan Galaksi, Rahman, menyampaikan berita kolaborasi penting mengenai pasar saham Indonesia yang akan membawa peluang baru bagi para investor. Rahman menyatakan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mencapai kesepakatan kerjasama untuk melakukan inventarisasi, eksplorasi, dan persiapan di wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) dan wilayah pemerintah nasional (WPN) untuk mineral radioaktif, logam tanah jarang, dan mineral lainnya.

Rahman menambahkan bahwa kolaborasi ini melibatkan Pusat Penelitian Teknologi Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif (PRTDBBNLR) dari BRIN dan Pusat Sumber Daya Mineral, Batu Bara, dan Panas Bumi (PSDMBP) dari ESDM. Kepala PRTDBBNLR, Syaiful Bakhri, menyatakan bahwa keahlian mereka mencakup inventarisasi dan eksplorasi uranium, thorium, dan mineral terkait lainnya.

Rahman: Potensi Mineral Radioaktif Indonesia Besar

Menurut Rahman, kerjasama ini bertujuan untuk mengkoordinasikan kemampuan BRIN dalam sumber daya manusia, infrastruktur, dan aplikasi downstream hasil penelitian dengan ESDM. Berdasarkan informasi publik sebelum kerjasama ini, BRIN telah melakukan penelitian eksplorasi mineral radioaktif dalam jangka panjang, termasuk jalur komersialisasi dan penerapan industri yang spesifik. Diyakini bahwa BRIN telah menyusun peta wilayah yang mengandung uranium, thorium, dan mineral strategis lainnya. Rahman menjelaskan bahwa dua kelompok penelitian dari PRTDBBNLR terlibat dalam kerjasama ini. Pertama, kelompok penelitian teknologi geologi nuklir menggunakan teknologi nuklir untuk mencari unsur radioaktif seperti uranium dan thorium dengan tujuan menginventarisasi sumber daya uranium dan thorium di Indonesia. Berdasarkan data eksplorasi, kelompok ini memberikan informasi tentang cadangan dan produksi mineral lainnya.

Rahman menambahkan bahwa kelompok kedua berfokus pada penelitian teknologi pengolahan bahan baku nuklir. Mereka mempelajari cara mengekstraksi uranium, thorium, dan logam tanah jarang dari berbagai jenis batuan di Indonesia. Hingga akhir 2023, BRIN telah melakukan inventarisasi sekitar 89.000 ton uranium, 140.000 ton thorium, dan mineral lainnya di Indonesia. Kerjasama ini memberikan data penting kepada ESDM, terutama karena logam tanah jarang sangat vital dalam industri teknologi tinggi dan pengembangan teknologi.

Menurut pandangan Rahman, BRIN telah menetapkan target untuk karya ilmiah, publikasi, paten, dan lisensi, serta berhasil memperoleh dan mengelola pendanaan eksternal proyek.

Rahman mengevaluasi bahwa kerjasama ini akan membawa peluang dan potensi besar bagi pasar saham Indonesia. Logam tanah jarang dan mineral radioaktif adalah kebutuhan inti dalam industri teknologi tinggi global saat ini, dan Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya memiliki potensi pengembangan yang besar. Dengan kolaborasi BRIN dan ESDM yang semakin erat, diharapkan dapat terjadi pertumbuhan dan kemakmuran pasar saham Indonesia di sektor ini.

Rahman: Selain Potensi, Perhatikan Juga Pengendalian Risiko Rahman juga mengingatkan bahwa para investor perlu tetap memperhatikan kondisi pasar dan membuat keputusan investasi yang bijak sesuai dengan perubahan pasar, terutama karena investasi saham memiliki risiko yang tinggi dan kinerja masa lalu tidak dapat dijamin sebagai jaminan hasil investasi di masa depan.

Namun, Rahman juga menyatakan bahwa dorongan dari kerjasama ini akan membawa energi baru bagi pasar saham Indonesia. Eksplorasi dan pengembangan mineral logam tanah jarang dan radioaktif akan menarik perhatian lebih banyak investor, terutama investor yang tertarik dalam industri teknologi tinggi dan energi bersih.

Sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya mineral, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain penting dalam pasar logam tanah jarang dan mineral radioaktif. Sejalan dengan itu, Rahman menambahkan bahwa sebelumnya, sumber daya di Indonesia sebagian besar dikuasai dan dieksploitasi oleh perusahaan asing.

Selain itu, Rahman berpendapat bahwa kerjasama ini juga akan mendorong riset ilmiah dan pengembangan teknologi di Indonesia. Sebagai lembaga riset dan inovasi nasional, BRIN akan memberikan dukungan pengetahuan dan teknis untuk eksplorasi dan pengembangan mineral logam tanah jarang dan radioaktif. Hal ini diharapkan dapat mendorong penelitian ilmiah dan inovasi teknologi di Indonesia, yang akan lebih meningkatkan kekuatan dan daya saing teknologi negara.

Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia diharapkan akan menunjukkan potensi dan peluang besar yang didorong oleh kerja sama di bidang sumber daya mineral logam tanah jarang dan radioaktif. Investor dapat mencermati tren perkembangan industri terkait dan mengambil keputusan investasi yang bijaksana berdasarkan penilaian risiko. Pada saat yang sama, kerja sama antar departemen pemerintah dan lembaga terkait juga akan memberikan lebih banyak peluang dan prospek pembangunan bagi Indonesia dalam pengembangan sumber daya mineral dan inovasi teknologi.